Total Tayangan Halaman

Senin, 24 Maret 2014

Morfologi Tumbuhan



ALAT HARA (Organum Nutritivum)
DAUN (FOLIUM)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan memounyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat dudunya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang. Dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar , kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil , oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang di tempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula.
Fungsi Daun Bagi Tumbuh-tumbuhan :
1.       Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi),terutama yang berupa zat gas (CO2)
2.       Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.       Penguapan air (transpirasi)
4.       Pernafasan (resfirasi)
Bagian-bagian Daun :
1.       Daun lengkap, mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
-          Upih daun atau pelepah daun (vagina)
-          Tangkai daun (petiolus)
-          Helaian (lamina)
Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan mislnya, pohon pisang (musa paradisiaca) bambu (bambusa sp),dll.
Tumbuhan daun yang tidak lengkap tidak banyak jumlah jenisnya,kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan stu atau dua bagian dari ketiga yang diatas tersebut.
Mengenai susunan  daunyang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a.       Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja; lajimnya disebut daun bertangkai.Misalnya pada nangka (artokarpus integra merr),mangga (mangifera indica L.)
b.       Daun terdiri atas upih dan helaian, daun demikian ini disebut daun berupih atau daun berpelapah.misalnya pada padi (oryza sativa L),dll
c.       Daun hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan pangkal, sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang.misalnya pada daun biduri (calotropis gigantean R.Br).
d.      Daun hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tabgkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun.
Selain bagian bagian tersebut di atas dan kemungkinan lenkap atau tidaknya bagian bagian 
tadi,daun pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai alat alat tambahan atau pelengkap,antara lain:
¡  Daun penumpu (stipula): (perkembangan dari salah satu kuncup kolateral pada pangkal tangkai daun.letaknya ada yang bebas kiri kanan daun (waru,kacang tanh),melekat pada tangkai daun (mawar),berlekatan pada ketiak daun (kapri).berlawanan dengan ketiak tangkai daun,bersilangan (mengkudu).
Ø  Daun penumpu yang bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun,di sebut Daun penumpu bebas (stipulae liberae)misalnya :kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Ø  Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae) pada mawar (rosa sp.)
Ø  Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan menggambil tempat di dalam ketiak daun (stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris)
Ø  Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiole opposite atau stipula antidroma)
Ø  Daun penumpu yang berlekatan dan menggambil tempat diantara tangkai daun seperti seringkali terjadi pada tumbuhan yang pada buku batang mempunyai dua daun yang berhadapan,misalnya pada pohon mengkudu (morinda citrifolia L.)
¡  Selaput bumbung (ocrea atau ochrea) selaput bumbung di anggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya berlekatan dn melingkari batang (polygonum sp).
¡  Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat  pada batas antara upih dan helaian daun rumput (Gramineae)Alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun,sehingga kemungkinan pembusukan dapat di hindari.
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
 Daun berupih hanya kita dapatkan pada tumbuhan berbiji tunggal (monocotyledoneae) saja,misalnya pada pisang (musa sapientum).golongan palma (palmae)dll
Upih daun selain merupakan bagian daun melekat atau memeluk batang,juga mempunyai fungsi lain:
a.       Sebagai pelindung kuncup yang masih muda seperti pada tanaman tebu (saccharum officinarum L.),
b.      Memberi  kekuatan pada batang tanaman,tanaman ini mungkin terjadi apabila upih daun amat besar misalnya pohon pisang (Musa paradisiacal L.),sesungguhnya tanaman itu bias di sebut juga Batang semu
Tangkai daun (petioles)
Bagian daun merupakan bagian daun yang mendukung helalainnya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak banyaknya
penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan kemungkinan berikut:
¡  Bulat dan berongga misal tangkai daun papaya (carica pepaya)
¡  Pipih dan tepinya melebar (bersayap),misal pada jeruk (citrus sp)
¡  Bersegi
¡  Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal.ambut-rambut,lentisel,dll.
¡  Jika ditinjau dari permuakaanya tangkai daun dapat memperlihatkan kerutan-kerutan,sisik-sisik,r ambut-rambut,lentisel,dll.
Dalam uraian mengenai susunan daun telah dikemukakan pula,bahwa tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuik (metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
Helaian daun (lamina)
Helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian.contohnya pada daun nangka,daun nangka itu jorong,sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya melainkan helaiannya. Dalam uraian ini ciri ciri yang seharusnya di sebut sebagai cirri helaian daun,akan di sebut pula sebagai cirri daun.
Merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian tadi Jika dilihat pada posisi sedemikian rupa.
Sifat-sifat daun yang perlu kita perhatikan yaitu :
¡  Bangunnya sesungguhnya bangun helaiannya (circumscriptio)
¡  Ujungnya (apex)
¡  Pangkalnya (basis)
¡  Susunan tulang-tulangnya (nervatio atau venation)
¡  Tepinya (margo)
¡  Daging daunnya (intervenium)
¡  Dan sifat sifat lain lagi misalnya:keadaan permukaan atas maupun bawahnya (gundul,berambut dll)
Bangun (bentuk) Daun (cicumscriptio)
            Bahwa dalam menentukan bangun daun kita tidak boleh terpengaruh dengan adanya toreh-toreh pada tepi daun,melainkan harus dibayangkan seakan-akan torehannya tidak ada.misalnya pada daun jarak (ricinus comunis),papaya (carica papaya),dll.
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar dapat dibedakan 4 golongan daun,yaitu:
1.      Bagian yang terlebar  kira-kira terdapat di tengah-tengah helaian daun.
2.      Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun,
3.      Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun,
4.      Tidak ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat di katakana sama lebarnya,
Bagian Yang Terlebar Berada di Tengah-tengah Helaian Daun
Maka akan kita jumpai kemungkinan bangun daun seperti berikut:
a.       Bulat atau bundar (orbicularis), jika panjang : lebar =1:1, mis ; teratai besar (Nelumbium nelumbo)
b.      Bangun perisai (peltatus), daun berbangun bulat, mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun. Mis; daun jarak
c.       Jorong (ovalis), jika panjang:lebar = 1,5-2 :1, mis ; daun nangka (Artocarpus integra)
d.      Memanjang (Oblongus), jika panjang :lebar = 2,5-3 : 1, misal daun srikaya (Annona aquamosa)
e.       Bangun lanset (lanceolatus), jika panjang:lebar= 3-5 : 1, mis; daun kamboja (Plumiera acuminata)
Bagian Yang Terlebar Terdapat di Bawah Tengah-tengah Helaian Daun
Dalam bagian ini dibedakan dalam dua golongan yaitu:
A.pangkal daunnya tidak bertoreh
  1. Bangun bulat telur (ovatus), mis; daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
  2. Bangun segitiga (triangularis), bnagun seperti segitiga sama kaki, mis; daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
  3. Bangun delta (deltoideus), bangun segitiga yang sama ketiga sisinya, mis; daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
  4. Bangun belah ketupat, (rhomboideus), bangun segi empat yang sisinya tidak sama panjang,mis; anak daun pada bengkuwang (Pachyrrhizus erosus)
B. pangkal daun bertoreh atau berlekuk, termasuk pada bentuk-bentuk daun sebagai berikut:
a.       Bangun jantung (cordatus), yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan misalnya daun waru (hibiscus tiliaceus L)
b.      Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),yaitu daun yang pendek lebar denagn ujung yang tumpul.misalnya daun kaki kuda (centella asiatica Urb)
c.       Bangun anak panah (sagitatus),daun tak sebeberapa ujung tajam,dapat kita lihat pada daun enceng (sagittaria sagittifolia L)
d.      Bangun tombak (hastatus) seperti bangun anak panah misalnya wewehan (monochoria hastata solm)
3.bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun yaitu:
a.       Bangun bulat telur sungsang (obovatus),yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun misalnya daun sawo kecik (manikalkara kauki Dub)
b.      Bangun jantung sungsang (obcordatus), misalnya daun calincing (oxalis corniculata)
c.       Bangun segitiga terbalik (cuneatus), misalnya anak daun semanggi (marsilea crenata)
d.      Bangun sudip (spathulatus), seperti bangun bulat telur terbalik,misalnya dun lobak (raphanus sativus).

4.tidak ada helaian daun,artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
a.       Bangun garis (linearis),misalnya daun bermacam-macam rumput (gramineae).
b.      Bangun pita (ligulatus),serupa dengan bangun garis,misalnya daun jagung (zea mays)
c.       Bangun pedang (ensiformis),misalnya daun nanas sebrang (agave sisalana per)
d.      Bangun paku atau dabus (subulatus), bentuk silinder,ujung runcing,seluruh bagian kaku,misalnya daun araucaria cinninghamii
Ujung daun (apex folli)
Bentuk –bentuk ujung daun yang sering kita jumpai ialah:
a.       Runcung (acutus),kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang perlahan lahan menuju ke atas dan pertemuannya pada puncakdaun dan membentuk suatu sudut lancip ,misalnya ujung daun oleander (netrium oleander L)
b.      Meruncing (acuminatus),misalnya ujung daun sirsat (annona muricata L)
c.       Tumpul (obtusus),misalnya ujung daun sawo kecik (manilkara kauki Dub)
d.      Membulat (rotundatus),misalnya ujung daun kaki kuda (centella asiatica Urb)
e.       Romping (truncates),misalnya ujung anak daun semanggi (marsilea crenata presl)
f.       Terbelah (retusus),misalnya ujung daun bayam (amaranthus hybridus L )
g.       Berduri (mucronatus),misalnya  ujung daun nanas sebrang (agave sp)
Pangkal daun (basis folli)
Pangkal daun dibedakan dalam :
1.      yang tepi daunnya dibagin itu tidak pernah bertemu,dalam keadaan demikian pangkal daun dapat :
a.       Runcing (acutus),biasanya terdapat pada daun bangun memanjang,lanset,belah ketupat
b.      Meruncing (acuminatus),biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip
c.       Tumpul (obtusus),pada daun daun bangun bulat telur,jorong
d.      Membulat (rotundatus), pada daun daun bangun bulat,jorong,dan bulat telur
e.       Romping atau rata (truncates),pada daun daun bangun segitiga,delta,tombak
f.       Berlekuk (emarginatus), daun daun bangun jantung,ginjal,anak panah
2.      Yang tepi daunnya sapat bertemu dan berlekatan satu sama lain :
       a. pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun        pada batang seperti,lazim dapat kita lihat pada daun daun bangun perisai.
       b. pertemuan tepi daun terjadi pada sisi sebrang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak     daunnya
Jika ditinjau dari bentuk daun tersebut pangkal daun seperti  tersebut diatas ini biasabya adalah membulat.
Susunan tulang-tulang  daun (nervatio atau venation)
a.       memberi kekuatan pada daun,seperti pula halnya dengan tulang tulang hewan dan manusia
b.      disamping sebagaiu penguat,tulang-tulang daun itu sesungguhnya adalah berkas-berkas pembeluh yang berfungsi sebagai jalan untuk penganmgkutan zat-zat.
Ø  Jalan pengangkutan zat zat yang di ambil tumbuhan dari tanah ,ialah air beserta garam garam yang terlarut di dalamnya
Ø  Jalan pengangkutan hasil hasil asimilasi dari tempat pembuatannya,yaitu dari daun ke bagian bagian lain yang memerlukan zat zat itu
Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya yaitu:di bedakan dalam 3 macam, yaitu :
a.       ibu tulang (costa),ialah tulang yang biasanya terbesar.merupakan terusan tangkai daun,dan terdapat di tengah tengah membujur dan membelah daun.
b.      tulang tulang tulang cabang (nervus lateralis), yakni tulang-tulang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang atau cabang cabang tulang-tulang ini.
c.       Urat-urat daun (vena) tulang tulang cabang pula.tetapi yang kecil atau lembut dan satu sama lain besera tulang tulang yang lebih besar dan membentuk susunan seperti jala,kisi dll.
Tulang tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping,jadi ke arah tepi daun,dapat memperlihatkan sifat sifat berikut :
Ø  Tulang cabang tadi dapat mencapai tepi daun
Ø  Tulang cabang tadi berhenti sebelum mencapai tepi daun
Ø  Tulang tulang cabang tadi dekat tepi daun
Melihat tulang-tulang yang besar kita dapat membedakan daun menjadi 4 golongan yaitu :
1. Daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis). Daun-daun yang bertulang menjari (palminervis) daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun.
2. daun daun yang bertulang menjari (palminervis)
       3. Daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis)
       4 .Daun-daun yang bertulang sejajar (rectinervis)
Tepi daun (margo folli)
            Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam :
a.      Yang rata (integer),misalnya daun nangka (Artocarpus integra merr.)
b.      Yang bertoreh (divisus)
Toreh-toreh pada daun dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu :
1.tepi daun dengan toreh yang merdeka
Yang sering kita jumpai ialah tepi daun yang dinamakan :
a.       Bergerigi (serratus),yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya misalnya daun lantana (lantana cemara L)
b.      Bergerigi ganda atau rangkap (biserratus) yaitu tepi daun yang ungulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi lagi.
c.       Bergigi (dentatus),misalnya daun beluntas (pluchea indica Less)
d.      Beringgit (crenatus),kebalikannya bergigi,jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul,misalnya daun cocor bebek (kalanchoe pinnata pers)
e.       Berombak (repandus),misalnya daun air mata pengantin (antigonon leptotus hook et am)
2.tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
            Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu tepi daun dapat dibedakan dalam :
a.       Berlekuk (lobatus),yaitu jika dalamnya toreh kurang daripada setengah panjangnya tulang tulang yang terdapat di kanan kirinya
b.      Bercangap (fissus) jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah tengah panjang tulang tulang daun kanan kirinya
c.       Berbagi (partitus) jika torehnya melebihi setengah panjangnya tulang tulang daun dan kanan kirinya
d.      Berlekuk menyirip (pinnatilobus),jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip misalnya daun terong (solanum melongena)
e.       Bercangap menyirip (pinnatifidu) tepi bercangap sedang daunnya mempunyai susunan tulang yang menyirip misalnya, daun keluwih (artocarpus communis forst)
f.        Berbagi menyirip (pinnatipartitus),tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip misalnya,daun kenikir (cosmos caudatus.M.B.K)
g.       Berlekuk menjari (palmatilobus )tepi berlekuk susunan menjari misalnya daun jarak pagar(jatropha curcas L.)
h.      Bercangap menjari (palmatifidus )jika tepinya bercabang sedang susunan tulangnya menjari,misalnya daun jarak (Ricinus comunis)
i.        Berbagi menjari (palmatifartisus)jika tepi berbagi sedang daunnya mempunyai susunan tulang yang menjari misalnya daun ketela pohon (Manihot utilissima pohl.)
Daging daun (intervenium)
Bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun :
a.       Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya ; daun paku selaput (Hymenophyllum australe)
b.      Seperti kertas (papyraceus), misalnya ; daun pisang (Musa paradisiaca)
c.       Tipis lunak (herbaceus), selada air (Nasturtium officinale)
d.      Perkamen (perkamenteus), tipis  tapi cukup kaku, misalnya ; (Cocos nucifera)
e.       Kulit/belulang (coriceus) jika helaian daun tebal  dan kaku misalnya daun nyamplung (calophyllum inopnhillum)
f.       Berdaging (carnosus), jika tebal dan berair, misalnya ; daun lidah buaya (Aloevera)


Warna daun
            Warna daun dipengaruhi oleh pigmen-pigmen permukaan daunnya.
contohnya : merah,hijau bercampur atau tertutup warna merah,hijau tua,hijau kekuningan.
Permukaan daun
a.       Licin (Laevis), permukaannya dapat terlihat :
b.      Gundul (glaber), misal daun jambu air (Eugenia aquea)
c.       Kasap, misal daun jati (Tectona grandis)
d.      Berkerut (rugosus), misal jambu biji (Psidium guajava)
e.       Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut, tapi kerutannya lebih besar, misal daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
f.       Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, misal daun tembakau (Nicotiana tabacum)
g.      Berbulu halus dan rapat (villosus), jika diraba seperti beludru
h.      Berbulu kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, misal daun gadung (Dioscorea hispida)
i.        Bersisik (lepidus), seperti sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus)


Daun majemuk (folium compositum)
Bagian-bagian daun majemuk memiliki :
a.       ibu tangkai daun (potiolus communis)bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian daun yang dinamakan  anak daun (follolum).
b.      Tangkai Anak daun (petiololus)cabang cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun
c.       Anak daun (foliolum)bagian bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah pisah
d.      Upih daun (vagina),yaitu bagian dibawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang.


Sebagai tambahan dapat juga dikiranya dikemukakan bahwa:
a.       Pada daun majemuk semua anak daun terjadi bersama sama
b.      Pada suatu daun majemuk seperti daun tunggal
c.       Pada daun majemuk tak akan terdapat kuncup

Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya,daun majemuk dapat digolongkan dalam dua golongan :
a.       Daun majemuk menyirip (pinnatus)
b.      Daun majemuk menjari (palmatus).
c.       Daun majemuk bangun kaki (pedatus).
d.      Daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
e.       Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Ø  Daun majemuk menyirip dibedakan dalam beberapa macam :
a.       Daun menyirip beranak daun satu (unifolilolatus).
b.      Daun majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus).
c.       Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
Ø  Daun majemuk menyirip ganda,dapat dibedakan dalam,
a.       Majemuk menyerip ganda dua (bipinnatus),jika anak daun duduk pada cabang tingkat Satu dari ibu tangkai.
b.      Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus),jika anak-anak daun duduk pada cabang tingkat dua pada ibu tangkai.
c.       Majemuk menyirip ganda empat,
d.      Menyirp ganda dengan sempurna,yaitu jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
e.       Menyirip ganda tidak sempurna,jika masih ada anak daun yang masih duduk langsung pada ibu tangkainya.
Ø  daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus)
Jika anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkainya, seperti letaknya jari-jari pada tangan.  Berdasarkan jumlah anak daunnya :
a.       Beranak daun dua (bifoliolatus)
b.      Beranak daun tiga (trifoliolatus)
c.       Beranak daun lima (quinquefoliolatus)
d.      Beranak daun tujuh (septemfoliolatus)
Ø  daun majemuk bangun kaki (pedatus)
            Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari,tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai.
Ø  daun majemuk campuran (digitatopinnatus)
            Yaitu campuran susunan yang menjari dan menyirip.misalnya daun sikejut (mimosa pudica).
-Metamorphosis daun,antara lain umbi lapis (bulbus),piala,utricula,durikait,alat pembelit (cirrus),daun semu (filodia),duri daun (spina phyllogenum),duri daun penumpu (spina stipulogenum).
-Alat tambahan pada daun
         Papilla (papillae) ialah peninggian dinding sel epidermis daun sehingga permukaan daun seperti beludru.
         Rambut (trikoma) sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun dapat berupa bulu (pakis haji): sisik (bamboo dan durian).
         Bulu (pillus) ialah sel epi dermis berbentuk bulu yang tumbuh dipermukaan daun.
Rambut kelenjar (pilus capitatus) ialah rambut yang tumbuh dipermukaan daun dan ujungnya membelah membentuk kelenjar (tembakau