ALAT
HARA (Organum Nutritivum)
DAUN
(FOLIUM)
Daun merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan memounyai sejumlah
besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat dudunya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang. Dan tempat di atas daun
yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar ,
kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil , oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan
menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang di tempati tumbuh-tumbuhan nampak
hijau pula.
Fungsi Daun Bagi Tumbuh-tumbuhan :
1.
Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi),terutama yang berupa
zat gas (CO2)
2.
Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.
Penguapan air (transpirasi)
4.
Pernafasan (resfirasi)
Bagian-bagian Daun :
1.
Daun lengkap, mempunyai
bagian-bagian sebagai berikut :
-
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
-
Tangkai daun (petiolus)
-
Helaian (lamina)
Daun
lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan mislnya, pohon pisang (musa paradisiaca) bambu (bambusa sp),dll.
Tumbuhan
daun yang tidak lengkap tidak banyak jumlah jenisnya,kebanyakan tumbuhan
mempunyai daun yang kehilangan stu atau dua bagian dari ketiga yang diatas
tersebut.
Mengenai
susunan daunyang tidak lengkap ada
beberapa kemungkinan :
a. Hanya terdiri atas tangkai dan
helaian saja; lajimnya disebut daun
bertangkai.Misalnya pada nangka (artokarpus
integra merr),mangga (mangifera indica L.)
b. Daun terdiri atas upih dan helaian, daun
demikian ini disebut daun berupih
atau daun berpelapah.misalnya pada
padi (oryza sativa L),dll
c. Daun hanya terdiri atas helaian
saja, tanpa upih dan pangkal, sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada
batang.misalnya pada daun biduri (calotropis
gigantean R.Br).
d. Daun hanya terdiri atas tangkai
saja,dan dalam hal ini tabgkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga
menyerupai helaian daun.
Selain
bagian bagian tersebut di atas dan kemungkinan lenkap atau tidaknya bagian
bagian
tadi,daun
pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai alat alat tambahan atau
pelengkap,antara lain:
¡ Daun
penumpu (stipula): (perkembangan dari salah satu
kuncup kolateral pada pangkal tangkai daun.letaknya ada yang bebas kiri kanan
daun (waru,kacang tanh),melekat pada tangkai daun (mawar),berlekatan pada
ketiak daun (kapri).berlawanan dengan ketiak tangkai daun,bersilangan
(mengkudu).
Ø
Daun
penumpu yang bebas terdapat di kanan kiri
pangkal tangkai daun,di sebut Daun penumpu bebas (stipulae liberae)misalnya
:kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Ø
Daun
penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae)
pada mawar (rosa sp.)
Ø
Daun
penumpu yang berlekatan menjadi satu dan menggambil tempat di dalam ketiak daun
(stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris)
Ø
Daun
penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan
tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiole
opposite atau stipula antidroma)
Ø
Daun
penumpu yang berlekatan dan menggambil tempat diantara tangkai daun seperti
seringkali terjadi pada tumbuhan yang pada buku batang mempunyai dua daun yang
berhadapan,misalnya pada pohon mengkudu (morinda citrifolia L.)
¡ Selaput
bumbung (ocrea atau ochrea) selaput bumbung di
anggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya berlekatan dn melingkari batang
(polygonum sp).
¡ Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun
rumput (Gramineae)Alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan ke
dalam ketiak antara batang dan upih daun,sehingga kemungkinan pembusukan dapat
di hindari.
Upih
daun atau pelepah daun (vagina)
Daun
berupih hanya kita dapatkan pada tumbuhan berbiji tunggal (monocotyledoneae) saja,misalnya pada pisang (musa sapientum).golongan palma (palmae)dll
Upih daun selain merupakan bagian
daun melekat atau memeluk batang,juga mempunyai fungsi lain:
a.
Sebagai
pelindung kuncup yang masih muda seperti pada tanaman tebu (saccharum
officinarum L.),
b.
Memberi kekuatan pada batang tanaman,tanaman ini
mungkin terjadi apabila upih daun amat besar misalnya pohon pisang (Musa
paradisiacal L.),sesungguhnya tanaman itu bias di sebut juga Batang semu
Tangkai
daun (petioles)
Bagian daun merupakan bagian daun
yang mendukung helalainnya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada
posisi sedemikian rupa.hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak
banyaknya
penampang melintangnya dapat kita
jumpai kemungkinan kemungkinan berikut:
¡ Bulat dan berongga misal tangkai
daun papaya (carica pepaya)
¡ Pipih dan tepinya melebar
(bersayap),misal pada jeruk (citrus sp)
¡ Bersegi
¡ Setengah lingkaran dan seringkali
sisi atasnya beralur dangkal.ambut-rambut,lentisel,dll.
¡ Jika ditinjau dari permuakaanya
tangkai daun dapat memperlihatkan kerutan-kerutan,sisik-sisik,r
ambut-rambut,lentisel,dll.
Dalam
uraian mengenai susunan daun telah dikemukakan pula,bahwa tangkai daun dapat
mengalami pergantian bentuik (metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang
dinamakan filodia.
Helaian
daun (lamina)
Helaian daun merupakan bagian
daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian.contohnya pada daun
nangka,daun nangka itu jorong,sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya
melainkan helaiannya. Dalam uraian ini ciri ciri yang seharusnya di sebut
sebagai cirri helaian daun,akan di sebut pula sebagai cirri daun.
Merupakan bagian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian tadi Jika dilihat
pada posisi sedemikian rupa.
Sifat-sifat daun yang perlu kita
perhatikan yaitu :
¡ Bangunnya sesungguhnya bangun
helaiannya (circumscriptio)
¡ Ujungnya (apex)
¡ Pangkalnya (basis)
¡ Susunan
tulang-tulangnya
(nervatio atau venation)
¡ Tepinya (margo)
¡ Daging
daunnya (intervenium)
¡ Dan sifat sifat lain lagi misalnya:keadaan permukaan atas maupun
bawahnya (gundul,berambut dll)
Bangun
(bentuk) Daun (cicumscriptio)
Bahwa
dalam menentukan bangun daun kita tidak boleh terpengaruh dengan adanya
toreh-toreh pada tepi daun,melainkan harus dibayangkan seakan-akan torehannya
tidak ada.misalnya pada daun jarak (ricinus
comunis),papaya (carica papaya),dll.
Berdasarkan letak bagian daun
yang terlebar dapat dibedakan 4 golongan daun,yaitu:
1. Bagian
yang terlebar kira-kira terdapat di
tengah-tengah helaian daun.
2. Bagian
yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun,
3. Bagian
yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun,
4. Tidak
ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat di
katakana sama lebarnya,
Bagian
Yang Terlebar Berada di Tengah-tengah Helaian Daun
Maka akan kita jumpai kemungkinan
bangun daun seperti berikut:
a.
Bulat atau bundar (orbicularis), jika panjang : lebar =1:1, mis ; teratai besar (Nelumbium
nelumbo)
b.
Bangun perisai (peltatus), daun berbangun bulat, mempunyai tangkai daun yang tidak
tertanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun. Mis;
daun jarak
c.
Jorong (ovalis), jika panjang:lebar = 1,5-2 :1, mis ; daun nangka (Artocarpus
integra)
d.
Memanjang (Oblongus), jika panjang :lebar = 2,5-3 : 1, misal daun srikaya (Annona
aquamosa)
e.
Bangun lanset (lanceolatus), jika panjang:lebar= 3-5 : 1, mis; daun kamboja (Plumiera
acuminata)
Bagian Yang Terlebar Terdapat di Bawah Tengah-tengah Helaian
Daun
Dalam bagian ini dibedakan dalam
dua golongan yaitu:
A.pangkal
daunnya tidak bertoreh
- Bangun bulat telur (ovatus), mis; daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
- Bangun segitiga (triangularis), bnagun seperti segitiga sama kaki, mis; daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
- Bangun delta (deltoideus), bangun segitiga yang sama ketiga sisinya, mis; daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
- Bangun belah ketupat, (rhomboideus), bangun segi empat yang sisinya tidak sama panjang,mis; anak daun pada bengkuwang (Pachyrrhizus erosus)
B. pangkal daun bertoreh atau berlekuk, termasuk pada bentuk-bentuk daun sebagai berikut:
a.
Bangun jantung (cordatus), yaitu bangun
seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan misalnya
daun waru (hibiscus tiliaceus L)
b.
Bangun ginjal
atau kerinjal (reniformis),yaitu daun yang pendek lebar denagn ujung yang
tumpul.misalnya daun kaki kuda (centella
asiatica Urb)
c.
Bangun anak
panah (sagitatus),daun tak
sebeberapa ujung tajam,dapat kita lihat pada daun enceng (sagittaria sagittifolia L)
d.
Bangun tombak (hastatus) seperti bangun
anak panah misalnya wewehan (monochoria
hastata solm)
3.bagian
yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun yaitu:
a.
Bangun bulat telur sungsang (obovatus),yaitu seperti bulat telur tetapi
bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun misalnya daun sawo kecik (manikalkara kauki Dub)
b.
Bangun jantung sungsang (obcordatus), misalnya daun calincing (oxalis corniculata)
c.
Bangun segitiga terbalik (cuneatus), misalnya anak daun semanggi (marsilea crenata)
d.
Bangun sudip (spathulatus), seperti bangun bulat telur
terbalik,misalnya dun lobak (raphanus
sativus).
4.tidak
ada helaian daun,artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan
sama lebarnya.
a.
Bangun garis (linearis),misalnya
daun bermacam-macam rumput (gramineae).
b.
Bangun pita (ligulatus),serupa dengan bangun
garis,misalnya daun jagung (zea mays)
c.
Bangun pedang (ensiformis),misalnya daun nanas sebrang (agave sisalana per)
d.
Bangun paku atau dabus (subulatus), bentuk silinder,ujung
runcing,seluruh bagian kaku,misalnya daun araucaria cinninghamii
Ujung
daun (apex folli)
Bentuk –bentuk ujung daun yang
sering kita jumpai ialah:
a.
Runcung (acutus),kedua
tepi daun di kanan kiri ibu tulang perlahan lahan menuju ke atas dan
pertemuannya pada puncakdaun dan membentuk suatu sudut lancip ,misalnya ujung
daun oleander (netrium oleander L)
b.
Meruncing (acuminatus),misalnya
ujung daun sirsat (annona muricata L)
c.
Tumpul (obtusus),misalnya
ujung daun sawo kecik (manilkara kauki
Dub)
d.
Membulat (rotundatus),misalnya
ujung daun kaki kuda (centella asiatica
Urb)
e.
Romping (truncates),misalnya
ujung anak daun semanggi (marsilea
crenata presl)
f.
Terbelah (retusus),misalnya
ujung daun bayam (amaranthus hybridus L
)
g.
Berduri (mucronatus),misalnya ujung daun nanas sebrang (agave sp)
Pangkal
daun (basis folli)
Pangkal daun dibedakan dalam :
1. yang
tepi daunnya dibagin itu tidak pernah bertemu,dalam keadaan demikian pangkal
daun dapat :
a.
Runcing (acutus),biasanya
terdapat pada daun bangun memanjang,lanset,belah ketupat
b.
Meruncing (acuminatus),biasanya
pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip
c.
Tumpul (obtusus),pada
daun daun bangun bulat telur,jorong
d.
Membulat (rotundatus),
pada daun daun bangun bulat,jorong,dan bulat telur
e.
Romping atau rata (truncates),pada daun daun bangun
segitiga,delta,tombak
f.
Berlekuk (emarginatus), daun daun bangun
jantung,ginjal,anak panah
2. Yang
tepi daunnya sapat bertemu dan berlekatan satu sama lain :
a. pertemuan tepi daun pada pangkal
terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang seperti,lazim dapat kita
lihat pada daun daun bangun perisai.
b. pertemuan tepi daun terjadi pada sisi
sebrang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya
Jika ditinjau dari
bentuk daun tersebut pangkal daun seperti
tersebut diatas ini biasabya adalah membulat.
Susunan
tulang-tulang daun (nervatio atau venation)
a.
memberi
kekuatan pada daun,seperti pula halnya dengan tulang tulang hewan dan manusia
b.
disamping
sebagaiu penguat,tulang-tulang daun itu sesungguhnya adalah berkas-berkas
pembeluh yang berfungsi sebagai jalan untuk penganmgkutan zat-zat.
Ø
Jalan
pengangkutan zat zat yang di ambil tumbuhan dari tanah ,ialah air beserta garam
garam yang terlarut di dalamnya
Ø
Jalan
pengangkutan hasil hasil asimilasi dari tempat pembuatannya,yaitu dari daun ke
bagian bagian lain yang memerlukan zat zat itu
Tulang-tulang
daun menurut besar kecilnya yaitu:di bedakan dalam 3 macam, yaitu :
a.
ibu tulang (costa),ialah tulang yang biasanya
terbesar.merupakan terusan tangkai daun,dan terdapat di tengah tengah membujur
dan membelah daun.
b.
tulang tulang tulang cabang (nervus lateralis), yakni tulang-tulang lebih kecil
daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang atau cabang cabang tulang-tulang
ini.
c.
Urat-urat daun (vena) tulang tulang cabang pula.tetapi yang kecil atau
lembut dan satu sama lain besera tulang tulang yang lebih besar dan membentuk
susunan seperti jala,kisi dll.
Tulang
tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping,jadi ke arah tepi daun,dapat
memperlihatkan sifat sifat berikut :
Ø
Tulang
cabang tadi dapat mencapai tepi daun
Ø
Tulang
cabang tadi berhenti sebelum mencapai tepi daun
Ø
Tulang
tulang cabang tadi dekat tepi daun
Melihat
tulang-tulang yang besar kita dapat membedakan daun menjadi 4 golongan yaitu :
1.
Daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis). Daun-daun yang
bertulang menjari (palminervis) daun ini mempunyai satu ibu tulang yang
berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun.
2.
daun daun yang bertulang menjari (palminervis)
3. Daun-daun
yang bertulang melengkung (cervinervis)
4 .Daun-daun
yang bertulang sejajar (rectinervis)
Tepi
daun (margo folli)
Dalam garis besarnya tepi daun dapat
dibedakan dalam dua macam :
a. Yang
rata (integer),misalnya
daun nangka (Artocarpus integra merr.)
b. Yang
bertoreh (divisus)
Toreh-toreh pada daun dapat
dibedakan dalam dua golongan yaitu :
1.tepi daun dengan toreh yang
merdeka
Yang sering kita jumpai ialah
tepi daun yang dinamakan :
a.
Bergerigi
(serratus),yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya misalnya daun lantana (lantana cemara L)
b.
Bergerigi
ganda atau rangkap (biserratus) yaitu tepi daun yang ungulusnya cukup besar dan
tepinya bergerigi lagi.
c.
Bergigi
(dentatus),misalnya daun beluntas (pluchea
indica Less)
d.
Beringgit
(crenatus),kebalikannya bergigi,jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang
tumpul,misalnya daun cocor bebek (kalanchoe
pinnata pers)
e.
Berombak
(repandus),misalnya daun air mata pengantin (antigonon leptotus hook et am)
2.tepi daun dengan toreh-toreh
yang mempengaruhi bentuknya
Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu tepi
daun dapat dibedakan dalam :
a.
Berlekuk
(lobatus),yaitu jika dalamnya toreh kurang daripada setengah panjangnya tulang
tulang yang terdapat di kanan kirinya
b.
Bercangap
(fissus) jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah tengah panjang tulang
tulang daun kanan kirinya
c.
Berbagi
(partitus) jika torehnya melebihi setengah panjangnya tulang tulang daun dan
kanan kirinya
d.
Berlekuk
menyirip (pinnatilobus),jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang
menyirip misalnya daun terong (solanum melongena)
e.
Bercangap
menyirip (pinnatifidu) tepi bercangap sedang daunnya mempunyai susunan tulang
yang menyirip misalnya, daun keluwih (artocarpus communis forst)
f.
Berbagi menyirip (pinnatipartitus),tepi
berbagi dengan susunan tulang yang menyirip misalnya,daun kenikir (cosmos
caudatus.M.B.K)
g.
Berlekuk
menjari (palmatilobus )tepi berlekuk susunan menjari misalnya daun jarak
pagar(jatropha curcas L.)
h.
Bercangap
menjari (palmatifidus )jika tepinya bercabang sedang susunan tulangnya
menjari,misalnya daun jarak (Ricinus comunis)
i.
Berbagi
menjari (palmatifartisus)jika tepi berbagi sedang daunnya mempunyai susunan
tulang yang menjari misalnya daun ketela pohon (Manihot utilissima pohl.)
Daging
daun (intervenium)
Bagian daun yang terdapat
diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun :
a. Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya ; daun paku selaput (Hymenophyllum australe)
b. Seperti kertas (papyraceus), misalnya
; daun pisang (Musa paradisiaca)
c. Tipis lunak (herbaceus), selada air (Nasturtium
officinale)
d. Perkamen (perkamenteus), tipis tapi cukup kaku, misalnya
; (Cocos nucifera)
e. Kulit/belulang
(coriceus) jika helaian daun tebal dan
kaku misalnya daun nyamplung (calophyllum inopnhillum)
f. Berdaging (carnosus), jika tebal dan berair, misalnya
; daun lidah buaya (Aloevera)
Warna daun
Warna daun dipengaruhi oleh pigmen-pigmen permukaan
daunnya.
contohnya : merah,hijau bercampur atau tertutup warna merah,hijau tua,hijau kekuningan.
contohnya : merah,hijau bercampur atau tertutup warna merah,hijau tua,hijau kekuningan.
Permukaan daun
a. Licin (Laevis), permukaannya dapat terlihat :
b. Gundul (glaber), misal daun jambu air (Eugenia aquea)
c. Kasap, misal daun jati (Tectona grandis)
d. Berkerut (rugosus), misal jambu biji (Psidium guajava)
e. Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut, tapi
kerutannya lebih besar, misal daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
f. Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang,
misal daun tembakau (Nicotiana tabacum)
g. Berbulu halus dan rapat (villosus), jika diraba seperti
beludru
h. Berbulu kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika
diraba terasa kasar, misal daun gadung (Dioscorea hispida)
i.
Bersisik
(lepidus), seperti sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus)
Daun
majemuk (folium compositum)
Bagian-bagian daun
majemuk memiliki :
a.
ibu tangkai daun (potiolus communis)bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya
helaian daun yang dinamakan anak daun (follolum).
b.
Tangkai Anak daun (petiololus)cabang
cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun
c.
Anak daun (foliolum)bagian bagian
helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah pisah
d.
Upih daun (vagina),yaitu bagian dibawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya
memeluk batang.
Sebagai
tambahan dapat juga dikiranya dikemukakan bahwa:
a. Pada
daun majemuk semua anak daun terjadi bersama sama
b. Pada
suatu daun majemuk seperti daun tunggal
c. Pada
daun majemuk tak akan terdapat kuncup
Menurut
susunan anak daun pada ibu tangkainya,daun majemuk dapat digolongkan dalam dua
golongan :
a.
Daun majemuk menyirip (pinnatus)
b.
Daun majemuk menjari (palmatus).
c.
Daun majemuk bangun kaki (pedatus).
d.
Daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
e.
Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Ø Daun
majemuk menyirip dibedakan dalam beberapa macam :
a.
Daun menyirip beranak daun satu (unifolilolatus).
b.
Daun majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus).
c.
Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
Ø Daun
majemuk menyirip ganda,dapat dibedakan dalam,
a. Majemuk
menyerip ganda dua (bipinnatus),jika
anak daun duduk pada cabang tingkat Satu dari ibu tangkai.
b. Majemuk
menyirip ganda tiga (tripinnatus),jika
anak-anak daun duduk pada cabang tingkat dua pada ibu tangkai.
c. Majemuk
menyirip ganda empat,
d. Menyirp
ganda dengan sempurna,yaitu jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada
ibu tangkai.
e. Menyirip
ganda tidak sempurna,jika masih ada anak daun yang masih duduk langsung pada
ibu tangkainya.
Ø daun
majemuk menjari (palmatus atau digitatus)
Jika anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkainya, seperti
letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan
jumlah anak daunnya :
a.
Beranak
daun dua (bifoliolatus)
b.
Beranak
daun tiga (trifoliolatus)
c.
Beranak
daun lima (quinquefoliolatus)
d.
Beranak
daun tujuh (septemfoliolatus)
Ø daun
majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti
daun majemuk menjari,tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada
ibu tangkai.
Ø daun
majemuk campuran (digitatopinnatus)
Yaitu campuran susunan yang menjari
dan menyirip.misalnya daun sikejut (mimosa pudica).
-Metamorphosis daun,antara
lain umbi lapis (bulbus),piala,utricula,durikait,alat pembelit (cirrus),daun semu (filodia),duri daun (spina
phyllogenum),duri daun penumpu (spina
stipulogenum).
-Alat tambahan pada daun
•
Papilla (papillae) ialah peninggian dinding sel epidermis daun sehingga
permukaan daun seperti beludru.
•
Rambut (trikoma) sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun dapat
berupa bulu (pakis haji): sisik (bamboo dan durian).
•
Bulu (pillus)
ialah sel epi dermis berbentuk bulu yang tumbuh dipermukaan daun.
Rambut kelenjar (pilus
capitatus) ialah rambut yang tumbuh dipermukaan daun dan ujungnya membelah
membentuk kelenjar (tembakau